Kamis, 08 November 2012

Akhirnya Ku Dapatkan

Yeeyyyy... makplong, lega sekali rasa hati ini. Setelah lama aku menunggu, kini ku dapatkan juga tanda tangan yang sangat berharga ini. Yups, tanda tangan dari dosen yang selama ini ku nantikan dengan penuh harap-harap cemas.

Memang, sabar itu kunci utama untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dengan bersabar maka semua terasa indah tanpa harus tersakiti hati karena rasa mangkel yang mendominasi hati. Dengan sabar yang kita wujudkan, juga sebaiknya kita imbangi ketekunan dan keuletan untuk melaksanakan apa kewajiban kita...

Selian itu, jangan ngeyel. ya, tidak ngeyel adalah kunci untuk segera mendapatkan apa yang kita mau.hahaha..
Eits, tapi jangan salah sangka ya.. tidak ngeyel bukan berarti mau ikut kemana saja dosen kita membawa. kalau kita mau dibawa ke jurang so pasti jangan mau. pasti sobats tahulah bagaimana harus menyikapinya.

Oke temans, intinya hari ini saya merasa bahagia sekali,
"mak plong rasa jero dadaku, rasane ya makplong atiku"

Ah, bagiamanalah itu lagunya Didi Kempot..akupun lupa liriknya... :-D

atu tergapai, kini saatnya menuntaskan hal yang bersangkutan dengan Skripsi tersayang ini...lalalala

Rabu, 07 November 2012

Sekolah Kesabaran

Tiap malam saya selalu berdoa agar esok hari saya bisa menjalani aktivitas dengan baik dan hari2 saya selalu menjadi lebih baik. 

Dua hari mulai hari senin saya telah bertemu dengan dosen pembimbing yang super perhatian tiada tara. dalam tiap pertemuan itu, saya menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih untuk konsultasi tugas akhir ini. Saya senang karena beliau benar-benar teliti dalam mengkoreksi kerjaan saya itu, namun kadang saya tak habis pikir, betapa sabarnya beliau sehingga dalam waktu satu jam itu cukup satu halaman terjemahan yang benar-benar dilihat dari atas ke bawah, begitu juga sebaliknya. Hal ini benar-benar membuat kepala ini membeku. 

Dalam pertemuan ini, saya serasa kembali menjalani masa kuliah, bedanya kalau ini kuliahnya sendirian. Jadi kalau saya tidak tahu akan jawaban hal yang diajukan, maka saat itulah ketahuan sebatas mana kemampuan saya. dan parahnya, karena hal yang dikoreksi adalah bab terjemahan, maka otomatis pertanyaan yang diajukan adalah hal yang berkaitan dengan tata bahasa, pragmatik, fungsi kata, kategori kalimat, dan beberapa istilah yang menguap drai pikiran ini (parahnya aku!). 

Dari sini, selain saya harus meng-introsprksi, jujur ini menyadarkan saya, bahwa ternyata masih banyak hal yang harus saya kaji ulang, sesuatu yang harus saya gali lebih dalam. 
Kadang, memang hal ini membuatku capek, tapi saya harus sabar, jiwa ini harus mau berlapang agar semua apa yang diharap bisa dicapai.

Dua hari dalam dalam dua jam, hati ini diajari, pikir ini tersadarkan.
Dengan kegigihan beliau, yang (meski) membutuhkan ktabahan ekstra untuk menghadapi, maka saat itu pula diri ini belajar untuk hidup, saat itu juga diri ini dilatih untuk bersabar, gigih, dan juga semangat tanpa putus asa.

Saya yakin, suatu saat, pada waktu yang tepat semua ini pasti akan berbuah hasil sesuai harapan. Amin...

Minggu, 04 November 2012

Daya Juang Untuk Masa Depan

Hidup butuh perjuangan, untuk mencapai sukses
Untuk mencapai target, dan untuk menggapai asa.

Detik terakhir di UGM, sebuah universitas termasyhur dan ternama, sebuah universitas yang didambakan oleh banyak pelajar, baik pelajar yang berdomisili di Jawa ataupun luar Jawa. Yah, apapun itu anggapan kalian tentang UGM, menurut saya tetap sah-sah saja. Yang pasti, Sebentar lagi diri ini akan menyandang sebuat status sebagai "alumni". (Bahagia plus pedih)

Tahukah sobat, memang Kampus ini banyak yang berminat masuk, menjadi bagian di dalam proses belajar yang diadakan di kampus nan megah ini. Maka, tak heran jika untuk masuk ke dalam universitas tersebut dilakukan ujian dengan ketat, dari beribu calon yang mendaftar sebagai mahasiswa hanya di ambil sebagian.Ibarat perbandingan adalah 1:100 atau 100:1000. So, bersyukurlah yang sudah menjadi baggian di dalam universitas tersebut, dan mari gunakan kesempatan ini sebaik mungkin.

Eits, ternyata selain masuk UGM yang lumayan ketat dan sulit, ternyata untuk keluar dari UGM-pun tidak semudah yang dibayangkan (kecuali ingin keluar tanpa jejak, keluar kabur entah kemana), karena banyak hal  dan kewajiban yang harus dipenuhi. Tetek bengek, dari hal sepele sampai terpenting harus di selesaikan kalau ingin keluar dari UGM dengan baik-baik, di antaranya adalah tidak memiliki hutang SKS alias mata kuliah wajib harus sudah diambil semua (ini pasti semua univ kali ya... :-D), sudah membayar iuran wajib SPP dan BOP, dan suatu hal yang menjadi kewajiban mutlak adalah mengerjakan tugas akhir, yakni SKRIPSI.

Nah, mungkin ada beberapa orang yang menganggap mengerjakan SKRIPSI itu hal yang mudah. tinggal nyaro objek, nyari teori, punya DPS, melakukan penelitian, bimbingan. menganalisis, tanpa repot, semua mulus dan lancar, akhirnya jadi deh... 
Namun, menurut saya hal itu tidak semudah ketika kita berkata ataupun berteori "asal ada kemauan pasti ada jalan", kenapa? 
Jujur, SKRIPSI itu mboseni. Apalagi kalau belum menemukan chamistery-nya. diutak-utik sampe kempot niscaya hati akan semakin terbakar. Namun, kalau kita mau sabar dan menyayangi SKRIPSI kita ibarat sang kekasih, pasti semua akan menyenangkan. (lalalala)

Nah, satu hal yang juga membutuhkan kesabaran dan penanganan khusus adalah bahwa dalam kenyataannya SKRIPSI itu bukan hanya terlahir dari apa yang kita mau, tapi SKRIPSI itu juga ada hubungannya dengan DPS, data dan lain sebagainya.. ini benar-benar proses belajar kita yang sesungguhnya, karena dalam berskripsi itulah kita harus bisa menuangkan segala daya kemampuan kita dan juga harus bisa menyesuaikan dengan apa yang DPS sarankan, yah, lagi-lagi kita harus pintar mengolah agar semua bisa diterima dengan baik dan tidak bertentangan satu sama lain.


Jika prose sudah selesai, dari mulai pengerjaan sampai ujian, maka ada hal yang harus dipenuhi lagi, yakni revisi. Memang sih, bisa jadi revisi itu dikerjakan dalam semalam, paginya ketemu dosen yang bersangkutan untuk minta koreksian dan langsung dapat acc. namun, sayangnya hal itu bukan menjadi bagianku.


Asal tau saja, ini benar-benar harus diperjuangkan. 

bagaimana tidak? saya sudah melewati semua. tinggal revisi, daftar wisuda, loloslah saya dari level ini menuju level berikutnya. namun, ternyata Tuhan masih aku mengasihi tugas akhir karena ternyata salah satu dari dosen pengujiku baru bisa ditemui jauh-jauh hari dari batas yang ditentukan. 

ini benar-benar ujian kesabaran. 

Baik, saya harus gigih memperjuangkan masa depan ini, yakni menyelesaikan tugas karena semua tinggal selangkah, yakni revisi Skripsi dengan salah satu dosen penguji. adapun dua dosen yang lain alhamdulillah sudah fiks. 

Senin besok saya baru bisa menemui dosen penguji tersebut, yah.. semoga semua diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua bisa terselesaikan tepat pada waktunya dan saya bisa mengikuti wisuda dengan hati yang longgar tanpa beban tanggungan akademik yang menggelayut dalam pikir dan pundak.

Bismillah..
Doakan ya kawans... ^_^

Jumat, 05 Oktober 2012

The Finally, Saya Bisa Bernapas Lega

Akhirnya ku dapatkan undangan yang telah lama ku nanti-nantikan. Yups, undangan sidang skripsi, undangan pendadaran, undangan munaqosah, atau apalah itu namanya. Yang pasti adalah undangan untuk datang di ruang yang berukuran 5X5 dengan hawa dingin yang menjadikan jiwa semakin menggigil, karena dengan adanya undangan itu berarti saya harus datang ke suatu ruangan untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitian saya selama berbulan-bulan, yakni penelitian dan segala proses tetek bengeknya yang akhirnya menjadi sebuah karya tulis, yaitu SKRISI. 

Ha.. benar-benar undangan spesial, yang bisa getarkan jiwa dan juga runtuhkan segalan rasa. dari senang menjadi khawatir, dari khawatir menjadi senang. Sangat Kompleks perasaan saya saat menerima undangan tersebut. lebih-lebih ketika saya harus datang di sebuah ruang, yakni ruang C 203 pada jam 11-13. Saya tak bisa berkata apa kecuali Bismillah walhamdulillah.....

Segala persiapan saya lakukan untuk menghadapi hari istimewa saya itu. mulai dari persiapan penampilan, persiapan jiwa ragan , dan memohon doa kepada bapak-ibu juga sodara-sodara dan teman agar nantinya pada tanggal 25 September jam 11 - selesai saya bisa mempertanggung jawabkan hasil tulisan saya dengan cara menjawab dengan sebaik-baiknya atas semua pertanyaan yang diajukan oleh Dosen penguji.

Oiya, dosen penguji saya ada tiga, yaitu Pak Manu yang merupakan dosen pembimbing akademik dan dalam ujian skripsi dan  pak Manu menempati posisi sebagai ketua penguji, pak Kris yang merupakan dosen pembimbing skripsi I menempati posisi sekertaris ujian, dan pak Djarot yang merupakan dosen pembimbing skripsi II sekaligus sebagai penguji utama dalam sidang saya.

Saat ujian itu, saya benar-benar merasa grogi sekaligus takut. saya takut karena salah satu dari dari dosen penguji saya merupakan dosen yang perfeksionis. dan saya memahami bahwa diri saya bukanlah macam mahasiswa yang perfekskionis. maka saya benar-benar mengkhawatirkan akan diri saya. namun, berkat dorongan dan dukungan serta doa dari orang tua, kekasi, dan teman-teman terkasih, rasa percaya diri saya mulai tumbuh secara perlahan. maka, saya tak ingin menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana nanti saya akan dibantai, atau bagaimana nanti jika saya tidak bisa menjawab pertanyaan dari dosen, atau bagaimana nanti kalau saya tidak lulus. saya benar-benar mulai menghilangkan rasa hawatir itu dari dalam diri saya. Saya berusaha untuk percaya diri, dan saya selalu berdoa agar diberi kemudahan dan diperlancar jalannya sidang. juga saya selalu erusaha semampu saya untuk memahami tulisan saya.

Dalam ujian itu saya ditemani oleh beberapa teman saya, baik teman jurusan ataupun teman kosan, dan teman lainnya. mereka datang untuk menguatkan hati dan memberi semangat untuk diriku. Diiringi doa mereka, saya menghadapi beribu pertanyaan dari tiga dosen penguji yang entah bagaimana saya berusaha untuk bisa menjawab, meski kadang ada banyak juga pertanyaan yang tak bisa kupecahkan dalam waktu itu juga. Maka, hanya senyuman yang keluar dari kedua bibir saya yang mulai terasa kaku. dan saya tak yakin senyuman itu tak semanis senyumanku tatkala bertemu sang kekasih.

Meskipun sempat terasa tegang di dalam, namun akhirnya saya merasa lega, plongnya makplong, benar-benar maknyos, hingga jiwa ini serasa ada yang hilang karena secara perlahan pikiran ini tak lagi memikirkan skripsi (padahal masih harus revisi).

pose sebelum berangkat ke kampus untuk menghadapi ujian



trima kasih buat teman-teman semua atas bantuan dan doanya. poto di atas merupakan kenangan sebelum saya berangakat ke kampus untuk menghadapi ujian dalam masa terakhirku di Kampus biru. poto bersama fIrdha dan Tika. tapi maaf, tak ada poto denagn teman-teman yang lain.. namun begitu, saya ucapakan trima kasih yang sebanyak-banyaknya buat teman-teman semua karena sudah banyak membantu, teruutama untuk Aul dan Nika yang sudah menyiapkan segala kebutuhan snack sehingga saya tak harus memikirkan keribetan mencari snack sehingga saya bisa fokus. Buat Tika yang sudah banyak membantu dan menyiapakan semua kebutuhan saya saat detik-detik di hari H, firdha yang menemani dan menenangkan hati dengan me- ESQ, buat Lulu yang menyediakan waktunya untuk menjemput saya ke kampus agar tidak telat, tami dan rizky yang sudah stay di kampus sebelum saya datang, Muna yang bela-belain datang dan membawakan coklat buatku, dan semua teman-teman jurusan yang sudah datang untuk mendoakan dan mendukungku (Hana, Bowo, Rohmah, Uti, Cindil, Memey, Bagus, Pandu, Reki, Vita, Safar, Ferdi, Kartika, Aini, dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu karena mungkin ada beberapa yang saya tidak melihat karena sedang di dalam ruangan) , Trima Kasih untuk semuanya...
Tidak terlupakan, trima kasih buat nadya yang sudah banyak membantu selama proses penulisan saya dan buat Ketrin yang sudah banyak membantu serta meminjamkan printernya buat saya. Bersama kalian, maka saya bisa. 


# Spesial trima kasihku buat 
bapak ibuku yang selalu mendoakan dan mendukung langkah saya,
Kabogoh abdi yang telah menginspirasi dan mendukung saya,
mbak wening yang selalu memberi nasehat dan dorongannya, 
buat say dan reki yang sudah membantu menerjemahkan naskah saya, 
Bagus yang sudah membantu mengeditkan pathisari saya, 
Mas Muam yang sudah menerjemahkan abstrak saya, 
Sekar yang bersedia mengedit terjemahan saya.

Semua ini sengaja saya tulis di blog agar bisa terabadikan dan tidak terlupakan, dan ini sengaja saya tulis di sini karena ada saya tak mungkin menuliskan dengan sebebas ini di skripsi saya, karena ada aturan ini itu yang harus saya patuhi... :-D 



Rabu, 16 Mei 2012

Ternyata Sudah Bulan Mei

Ternyata tak semudah yang  saya bayangkan kala data belum juga terkumpul, kala data masih berserakan entah seperti apa. apalagi kalo itu adalah data lisan yang notabennya adalah sebuah legenda atau cerita rakyat.
Kemaren, saya sedikit mumet tentang apa yang haris saya serahkan ke DPS. dan akhirnya setelah melalui beberapa tahapan, saya harus mencari tahu tentang cerita yang beredar di masyarakat.

maka, awal april saya putuskan kembali ke kajen mencari data. di lokasi sekitar tiga hari dan saya balik jogja dengan hati yang optimis bahwa nantinya akan segera lengkap data ini.
lima hari kemudian, yang saat itu bertepatan tanggal 20 April saya menemui DPS untuk menyerahkan hasil penelitian.
dan apa yang terjadi?? mungkin tulisan itu hanyalah serangkaian cerita tentang mbah mutamakkin, yang merupakan bagian kerangkanya saja, belum mencakup tentang isi dan ajaran-ajaran yang disebarkana sehingga beliau bisa menjadi tokoh di desa tersebut.
kalau data tersebut sebagai data utama yang akan dibandingkan dengan data tulis yang ada di naskah SErat Cebolek, maka data tersebut masih sangat dangkal. walhasil, saya harus datang ke lokasi lagi.

Ok, saya tak ingin menunda-nunda lagi. karena sayapun ingin TA ini segera selesai.
maka tanggal 25 april 2012 saya datang ke lokasi untuk melengkapi data. beruntung, disana saya bisa menemui informan utama saya, karena memang sebelumnya sudah janjian.haha

di lokasi tersebt saya tinggal sekitar lima hari, dan sungguh diluar dugaan ternyata data yang harusnya saya dapatkan tidak kunjung juga saya dapatkan.
tahu kenapa? karena yang sebenarnya saya cari adalah tentang kidung atau ajaran ilmu tarekat yang mbah mutamakin ajarkan pada masa dahulu kala, yang akhirnya bisa membuat raja Surakarta tertarik hingga menurut cerita lisan di Kajen beliau di baiat oleh mbah mutamakkin. maka, informan saya pun menawarkan sebuah naskah kecil sekitar 300 halaman yang beraksara pegon dan berbahasa Jawa.. Oh my god.....

naskah pakem kajen
ini naskah harus ditransliterasi agar skripsi saya bisa berlanjut segera diselesaikan.
Dan, sekarang saya sangat sadar betapa cepat sekali waktu ini berjalan. Tiba-tiba saja sekarang sudah bulan Mei, yang dalam jadwal saya adalah seharusnya bulan ini saya sudah mengolah data, saya harusnya sudah menyusun skripsi.
Namun, apa daya sekarang saya masih berkutat dengan data.

Hmmm, tapi oklah, itu semua tak jadi masalah.
semoga nantinya bisa mendapatkan hasil yang baik dan skripsi ini bisa bermanfaat buat halayak umum.. amin yarobbal alamin...

#Tetap semangat agar minggu depan bisa ketemu DPS dengan membawa data, hasil penelitian, hasil transliterasi juga... lalalalalala

Selasa, 17 April 2012

Jakarta Batal Demi Kajen masa Depan

Terpaksa, kubatalkan keikutsertaan diri ini ke Jakarta. bukan karna apa-apa, tapi demi masa depan (:-D).
Ya, ini masa depan yang sangat menentukan. akan bisa lulus sesuai targetkah aku??
Adalah tentang skripsi, yang kini sudah ada di tangan tapi masih terasa enggan untuk menyelesaikan (Hmm harus dibinasakan rasa malas ini... )

Sekarang, Bismillah dengan semangat yang harus dijaga maka saya bilang bahwa : "saya harus mengerjakan skripsi tersayang dan harus segera menyelesaikannya, agar kelak hasil penelitian ini bisa dibaca secara luas dan bisa memberi manfaat buat yang lain (amin)."

Teman, tanggal 14 Apri seharusnya saya ikut ke Jakarta bersama teman-teman PMII, acranya adalah sowan-sowan ke alumni PMII dan tentu masih banyak acara lagi. So pasti jalan-jalannya tak boleh ketinggalan, karena jalan-jalanlah yang mendorong saya untuk ikut (hahaha buka kartu...).
tapi, karena seorang informan utama untuk sebuah data bilang bisa ditemuin, maka walhasil dengan berat hati saya harus membatalkan keikutsertaan ke Jakarta (maafin daku ya teman-teman....)

Dan walhasil, syukur alhamdulillah, sesuai rencana saya ke Kajen tepat tanggal 15 April, yaitu hari minggu dengan ditemani seorang tersayang untuk melakukan wawancara dengan ketua makam Syekh Ahmad Mutamakkin (abah Muat Thohir) = sasaran informan utama.  dan seorang keamanan makam Syekh Ahmad Mutamakkin.

Asal tau aja ya teman, benar-benar susah nemuin para sesepuh di Kajen itu. Serba banyak acara. nemuin Bapak Matohir saja saya harus menunggu selama dua jam karena beliau baru pulang dari makam dan sedang beristirahat. jadi ya tinggal nongkrong dulu aja deh.... (hahaha).

Kalau nemuin bapak Muat bagaiman?? wahahaha.. ini sangat lama. saya sampai di rumah bapak muat tepat pukul 17.15 dan ternyata bapak Muat sedang perjalanan pulang dari Jepara. Haduh.... saya harus menunggu lagi. akhirnya saya tunggulah beliau dirumahnya sambil ditemani putranya. sebenarnya habis magrib abah sudah pulang, tapi beliau harus mucal santriwati dulu. sampai akhirnya saya bisa ngobrol dengan abah Muat saat tepat setelah isya', ya harus ditunggu karena sudah samapi ditempat. sayang kalau ditinggal pulang.

Sekarang, data sudah di tangan,
siap ditranskrip,
siap diterjemahkan,
maka semangat harus dikumpulkan dan dijaga :-)

Semangat ya......

Rabu, 11 April 2012

Mandeg Skripsi, Karena Malas atau Buntu Tiada Ide?

Skripsi....
lagi lagi skripsi.
sesuatu yang harus dikerjakan dan diselesaikan agar segera lulus. Harus alias Wajib!!

dan kini, di tengah-tengah kegalauan mengerjakan skripsi pertanyaan yang selalu terlontar dari orang-orang yang menaruh perhatian dan sayang adalah "udah sampe mana?, udah mpe bab berapa skripsinya?." Dan pertanyaan lain seputar skripsi.

Huahh.. capek mengahadapi pertanyaan setipe. capek mental, capek hati, dan capek pikiran.
Kalau seperti ini rasanya ingin sekali aku menenggelamkan kepala di dalam bantul atau karung agar tak ada yang melihat bahwa hatiku berkecamuk dan mukaku bertambah jelek kala ada orang tercinta yang menanyakan  perihal kemajuan skripsi.
Aduh biyung... maafkan anakmu ini..

Jujur, aku tak tau apa permasalahannya diri ini tak segera menyelesaikan tugas akhir. padahal proposal udah diterima, dosen pembimbing udah punya, dua lagi. kurang apa sih???

saya punya cerita, ini cerita nyata tapi sedikit mungkin ada renovasi cerita.

"Cenung, kamu kan sudah punya data, kemaren sudah terjun ke lapangan buat wawancara." tanya seorang kawan.
"iya, kenapa?" tanya Cenung dengan sewot.
"kenapa tidak segera dikerjakan?" tanyanya
"ini proses." jawabku sekenanya.


Dan benar, Cenung mengolah datanya. sibuk mendengarkan rekaman lalu mengetik apa yang di dengar. Tapi itu tak tahan lama. Penyakitnya kambuh, adalah males. Tergoda ngobrol, tergoda jalan, tergoda entah ke mana.

lalu, beberaa minggu kemudian orang tuanya yang ada di jauh sana menelepon bertanya kabar dan ujung-ujungnya adalah menanyakan skripsi.

"Nduk, piye kabare?" tanya ibu dengan suara khasnya yang lumayan merdu.
"Sae, buk.. la ibuk kaleh bapak pripon kabare?" tanya Cenung basa-basi.
"Yo apek, nduk. duwite iseh kan?" ibu menambahi
"Teseh, buk." jawab Cenung.

Obrolan mengalir kesana-kemari, menceritakan hal-hal dari A-Z, dari yang terpenting hingga paling gak penting, dari hal ngeri hingga hal yang super gokil. Nmaun akhir ceritapun sang ibu tetap menanyakan hal yang ditakutkan sang anak.

"La Skripsine piye, nok? wes di tumpuk?" tanya ibu dengan nada tiada dosa.
Skripsi kok ditumpuk. emang PR? batin Cenung mulai menggrundel. namun, Cenung yang anak baik tetap menjawab dengan beragam variasi jawaban.
"Dereng, buk. niki teseh ngolah data. mangke nek mpon rampung juga ditumpuk. lagian terkadanang dosene ki ya sibuk kok buk. dadi kudu ndamel janji riyen kaleh dosen." jawab Cenung sambil menggigit bibir yang tak sakit.

Lagi-lagi alasan... mau samapi kapan kamu beralasan ini -itu dengan orang-orang terkasih, Cenung?????
Ini sudah bulan apa? Coba sejenak tengok timeline-mu yang kamu lampirkan di proposal.

Bagaiman?????

Astagfirullah..... ternyata saya sudah meninggalkah banyak hal.
tahukan anda???

Inilah timeline saya (sengaja saya sertakan agar saya bisa terpacu jadi lebih giat. mohon diingatkan ya buat teman-teman yang udah baca). Timeline ini merupakan rencana saya, kalau bisa tepat syukur Alhamdulillah, tapi kalo mundur, yah namanya juga manusia.... tapi saya mohon dukungan dan doa dari teman-teman agar saya bisa segera menyelesaikan tugas akhir saya. Amin.....

Lampiran : TIME SCHEDULE PELAKSANAAN PROGRAM

Tabel 1, time schedule pelaksanaan program
No
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan


Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus


I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
1
Pengadaan prasarana































2
Penentuan lokasi































3
Studi pustaka































4
Wawancara I































5
Wawancara 2































6
Wawancara 3































7
Wawancara 4































8
Wawancara 5































9
Pengolahan data































10
Penyusunan skripsi































11
Ujian Pendadran































12
Revisi































13
Wisuda

































Sedangkan sekarang sudah bulan apa??? dan saya masih berkutat dengan transkrip + menerjemahkan data.
Bisakah saya mengejar target saya???
Dan bagaimana saya mengejar ketertinggalan saya??????

Tuhan... KepadaMu hamba memohon....
dan teman.... mari kita saling memberi semangat....
agar tugas kita bisa segera selesai dan kita semua bisa lulus bersama, sukses dalam bidang kita masing-masing... amin....


Semangat.....
Yakin, Tuhan (Allah) selalu bersama kita,