Jumat, 05 Oktober 2012

The Finally, Saya Bisa Bernapas Lega

Akhirnya ku dapatkan undangan yang telah lama ku nanti-nantikan. Yups, undangan sidang skripsi, undangan pendadaran, undangan munaqosah, atau apalah itu namanya. Yang pasti adalah undangan untuk datang di ruang yang berukuran 5X5 dengan hawa dingin yang menjadikan jiwa semakin menggigil, karena dengan adanya undangan itu berarti saya harus datang ke suatu ruangan untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitian saya selama berbulan-bulan, yakni penelitian dan segala proses tetek bengeknya yang akhirnya menjadi sebuah karya tulis, yaitu SKRISI. 

Ha.. benar-benar undangan spesial, yang bisa getarkan jiwa dan juga runtuhkan segalan rasa. dari senang menjadi khawatir, dari khawatir menjadi senang. Sangat Kompleks perasaan saya saat menerima undangan tersebut. lebih-lebih ketika saya harus datang di sebuah ruang, yakni ruang C 203 pada jam 11-13. Saya tak bisa berkata apa kecuali Bismillah walhamdulillah.....

Segala persiapan saya lakukan untuk menghadapi hari istimewa saya itu. mulai dari persiapan penampilan, persiapan jiwa ragan , dan memohon doa kepada bapak-ibu juga sodara-sodara dan teman agar nantinya pada tanggal 25 September jam 11 - selesai saya bisa mempertanggung jawabkan hasil tulisan saya dengan cara menjawab dengan sebaik-baiknya atas semua pertanyaan yang diajukan oleh Dosen penguji.

Oiya, dosen penguji saya ada tiga, yaitu Pak Manu yang merupakan dosen pembimbing akademik dan dalam ujian skripsi dan  pak Manu menempati posisi sebagai ketua penguji, pak Kris yang merupakan dosen pembimbing skripsi I menempati posisi sekertaris ujian, dan pak Djarot yang merupakan dosen pembimbing skripsi II sekaligus sebagai penguji utama dalam sidang saya.

Saat ujian itu, saya benar-benar merasa grogi sekaligus takut. saya takut karena salah satu dari dari dosen penguji saya merupakan dosen yang perfeksionis. dan saya memahami bahwa diri saya bukanlah macam mahasiswa yang perfekskionis. maka saya benar-benar mengkhawatirkan akan diri saya. namun, berkat dorongan dan dukungan serta doa dari orang tua, kekasi, dan teman-teman terkasih, rasa percaya diri saya mulai tumbuh secara perlahan. maka, saya tak ingin menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana nanti saya akan dibantai, atau bagaimana nanti jika saya tidak bisa menjawab pertanyaan dari dosen, atau bagaimana nanti kalau saya tidak lulus. saya benar-benar mulai menghilangkan rasa hawatir itu dari dalam diri saya. Saya berusaha untuk percaya diri, dan saya selalu berdoa agar diberi kemudahan dan diperlancar jalannya sidang. juga saya selalu erusaha semampu saya untuk memahami tulisan saya.

Dalam ujian itu saya ditemani oleh beberapa teman saya, baik teman jurusan ataupun teman kosan, dan teman lainnya. mereka datang untuk menguatkan hati dan memberi semangat untuk diriku. Diiringi doa mereka, saya menghadapi beribu pertanyaan dari tiga dosen penguji yang entah bagaimana saya berusaha untuk bisa menjawab, meski kadang ada banyak juga pertanyaan yang tak bisa kupecahkan dalam waktu itu juga. Maka, hanya senyuman yang keluar dari kedua bibir saya yang mulai terasa kaku. dan saya tak yakin senyuman itu tak semanis senyumanku tatkala bertemu sang kekasih.

Meskipun sempat terasa tegang di dalam, namun akhirnya saya merasa lega, plongnya makplong, benar-benar maknyos, hingga jiwa ini serasa ada yang hilang karena secara perlahan pikiran ini tak lagi memikirkan skripsi (padahal masih harus revisi).

pose sebelum berangkat ke kampus untuk menghadapi ujian



trima kasih buat teman-teman semua atas bantuan dan doanya. poto di atas merupakan kenangan sebelum saya berangakat ke kampus untuk menghadapi ujian dalam masa terakhirku di Kampus biru. poto bersama fIrdha dan Tika. tapi maaf, tak ada poto denagn teman-teman yang lain.. namun begitu, saya ucapakan trima kasih yang sebanyak-banyaknya buat teman-teman semua karena sudah banyak membantu, teruutama untuk Aul dan Nika yang sudah menyiapkan segala kebutuhan snack sehingga saya tak harus memikirkan keribetan mencari snack sehingga saya bisa fokus. Buat Tika yang sudah banyak membantu dan menyiapakan semua kebutuhan saya saat detik-detik di hari H, firdha yang menemani dan menenangkan hati dengan me- ESQ, buat Lulu yang menyediakan waktunya untuk menjemput saya ke kampus agar tidak telat, tami dan rizky yang sudah stay di kampus sebelum saya datang, Muna yang bela-belain datang dan membawakan coklat buatku, dan semua teman-teman jurusan yang sudah datang untuk mendoakan dan mendukungku (Hana, Bowo, Rohmah, Uti, Cindil, Memey, Bagus, Pandu, Reki, Vita, Safar, Ferdi, Kartika, Aini, dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu karena mungkin ada beberapa yang saya tidak melihat karena sedang di dalam ruangan) , Trima Kasih untuk semuanya...
Tidak terlupakan, trima kasih buat nadya yang sudah banyak membantu selama proses penulisan saya dan buat Ketrin yang sudah banyak membantu serta meminjamkan printernya buat saya. Bersama kalian, maka saya bisa. 


# Spesial trima kasihku buat 
bapak ibuku yang selalu mendoakan dan mendukung langkah saya,
Kabogoh abdi yang telah menginspirasi dan mendukung saya,
mbak wening yang selalu memberi nasehat dan dorongannya, 
buat say dan reki yang sudah membantu menerjemahkan naskah saya, 
Bagus yang sudah membantu mengeditkan pathisari saya, 
Mas Muam yang sudah menerjemahkan abstrak saya, 
Sekar yang bersedia mengedit terjemahan saya.

Semua ini sengaja saya tulis di blog agar bisa terabadikan dan tidak terlupakan, dan ini sengaja saya tulis di sini karena ada saya tak mungkin menuliskan dengan sebebas ini di skripsi saya, karena ada aturan ini itu yang harus saya patuhi... :-D 



2 komentar:

  1. sama-sama, Nung... Sekali lagi, selamat ya, Nur Hasanah, S.S.
    Aku ingin segera bisa menyusulmu...! :D

    BalasHapus
  2. amin... semangat ya tik.. :-D

    BalasHapus