Kamis, 08 November 2012

Akhirnya Ku Dapatkan

Yeeyyyy... makplong, lega sekali rasa hati ini. Setelah lama aku menunggu, kini ku dapatkan juga tanda tangan yang sangat berharga ini. Yups, tanda tangan dari dosen yang selama ini ku nantikan dengan penuh harap-harap cemas.

Memang, sabar itu kunci utama untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dengan bersabar maka semua terasa indah tanpa harus tersakiti hati karena rasa mangkel yang mendominasi hati. Dengan sabar yang kita wujudkan, juga sebaiknya kita imbangi ketekunan dan keuletan untuk melaksanakan apa kewajiban kita...

Selian itu, jangan ngeyel. ya, tidak ngeyel adalah kunci untuk segera mendapatkan apa yang kita mau.hahaha..
Eits, tapi jangan salah sangka ya.. tidak ngeyel bukan berarti mau ikut kemana saja dosen kita membawa. kalau kita mau dibawa ke jurang so pasti jangan mau. pasti sobats tahulah bagaimana harus menyikapinya.

Oke temans, intinya hari ini saya merasa bahagia sekali,
"mak plong rasa jero dadaku, rasane ya makplong atiku"

Ah, bagiamanalah itu lagunya Didi Kempot..akupun lupa liriknya... :-D

atu tergapai, kini saatnya menuntaskan hal yang bersangkutan dengan Skripsi tersayang ini...lalalala

Rabu, 07 November 2012

Sekolah Kesabaran

Tiap malam saya selalu berdoa agar esok hari saya bisa menjalani aktivitas dengan baik dan hari2 saya selalu menjadi lebih baik. 

Dua hari mulai hari senin saya telah bertemu dengan dosen pembimbing yang super perhatian tiada tara. dalam tiap pertemuan itu, saya menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih untuk konsultasi tugas akhir ini. Saya senang karena beliau benar-benar teliti dalam mengkoreksi kerjaan saya itu, namun kadang saya tak habis pikir, betapa sabarnya beliau sehingga dalam waktu satu jam itu cukup satu halaman terjemahan yang benar-benar dilihat dari atas ke bawah, begitu juga sebaliknya. Hal ini benar-benar membuat kepala ini membeku. 

Dalam pertemuan ini, saya serasa kembali menjalani masa kuliah, bedanya kalau ini kuliahnya sendirian. Jadi kalau saya tidak tahu akan jawaban hal yang diajukan, maka saat itulah ketahuan sebatas mana kemampuan saya. dan parahnya, karena hal yang dikoreksi adalah bab terjemahan, maka otomatis pertanyaan yang diajukan adalah hal yang berkaitan dengan tata bahasa, pragmatik, fungsi kata, kategori kalimat, dan beberapa istilah yang menguap drai pikiran ini (parahnya aku!). 

Dari sini, selain saya harus meng-introsprksi, jujur ini menyadarkan saya, bahwa ternyata masih banyak hal yang harus saya kaji ulang, sesuatu yang harus saya gali lebih dalam. 
Kadang, memang hal ini membuatku capek, tapi saya harus sabar, jiwa ini harus mau berlapang agar semua apa yang diharap bisa dicapai.

Dua hari dalam dalam dua jam, hati ini diajari, pikir ini tersadarkan.
Dengan kegigihan beliau, yang (meski) membutuhkan ktabahan ekstra untuk menghadapi, maka saat itu pula diri ini belajar untuk hidup, saat itu juga diri ini dilatih untuk bersabar, gigih, dan juga semangat tanpa putus asa.

Saya yakin, suatu saat, pada waktu yang tepat semua ini pasti akan berbuah hasil sesuai harapan. Amin...

Minggu, 04 November 2012

Daya Juang Untuk Masa Depan

Hidup butuh perjuangan, untuk mencapai sukses
Untuk mencapai target, dan untuk menggapai asa.

Detik terakhir di UGM, sebuah universitas termasyhur dan ternama, sebuah universitas yang didambakan oleh banyak pelajar, baik pelajar yang berdomisili di Jawa ataupun luar Jawa. Yah, apapun itu anggapan kalian tentang UGM, menurut saya tetap sah-sah saja. Yang pasti, Sebentar lagi diri ini akan menyandang sebuat status sebagai "alumni". (Bahagia plus pedih)

Tahukah sobat, memang Kampus ini banyak yang berminat masuk, menjadi bagian di dalam proses belajar yang diadakan di kampus nan megah ini. Maka, tak heran jika untuk masuk ke dalam universitas tersebut dilakukan ujian dengan ketat, dari beribu calon yang mendaftar sebagai mahasiswa hanya di ambil sebagian.Ibarat perbandingan adalah 1:100 atau 100:1000. So, bersyukurlah yang sudah menjadi baggian di dalam universitas tersebut, dan mari gunakan kesempatan ini sebaik mungkin.

Eits, ternyata selain masuk UGM yang lumayan ketat dan sulit, ternyata untuk keluar dari UGM-pun tidak semudah yang dibayangkan (kecuali ingin keluar tanpa jejak, keluar kabur entah kemana), karena banyak hal  dan kewajiban yang harus dipenuhi. Tetek bengek, dari hal sepele sampai terpenting harus di selesaikan kalau ingin keluar dari UGM dengan baik-baik, di antaranya adalah tidak memiliki hutang SKS alias mata kuliah wajib harus sudah diambil semua (ini pasti semua univ kali ya... :-D), sudah membayar iuran wajib SPP dan BOP, dan suatu hal yang menjadi kewajiban mutlak adalah mengerjakan tugas akhir, yakni SKRIPSI.

Nah, mungkin ada beberapa orang yang menganggap mengerjakan SKRIPSI itu hal yang mudah. tinggal nyaro objek, nyari teori, punya DPS, melakukan penelitian, bimbingan. menganalisis, tanpa repot, semua mulus dan lancar, akhirnya jadi deh... 
Namun, menurut saya hal itu tidak semudah ketika kita berkata ataupun berteori "asal ada kemauan pasti ada jalan", kenapa? 
Jujur, SKRIPSI itu mboseni. Apalagi kalau belum menemukan chamistery-nya. diutak-utik sampe kempot niscaya hati akan semakin terbakar. Namun, kalau kita mau sabar dan menyayangi SKRIPSI kita ibarat sang kekasih, pasti semua akan menyenangkan. (lalalala)

Nah, satu hal yang juga membutuhkan kesabaran dan penanganan khusus adalah bahwa dalam kenyataannya SKRIPSI itu bukan hanya terlahir dari apa yang kita mau, tapi SKRIPSI itu juga ada hubungannya dengan DPS, data dan lain sebagainya.. ini benar-benar proses belajar kita yang sesungguhnya, karena dalam berskripsi itulah kita harus bisa menuangkan segala daya kemampuan kita dan juga harus bisa menyesuaikan dengan apa yang DPS sarankan, yah, lagi-lagi kita harus pintar mengolah agar semua bisa diterima dengan baik dan tidak bertentangan satu sama lain.


Jika prose sudah selesai, dari mulai pengerjaan sampai ujian, maka ada hal yang harus dipenuhi lagi, yakni revisi. Memang sih, bisa jadi revisi itu dikerjakan dalam semalam, paginya ketemu dosen yang bersangkutan untuk minta koreksian dan langsung dapat acc. namun, sayangnya hal itu bukan menjadi bagianku.


Asal tau saja, ini benar-benar harus diperjuangkan. 

bagaimana tidak? saya sudah melewati semua. tinggal revisi, daftar wisuda, loloslah saya dari level ini menuju level berikutnya. namun, ternyata Tuhan masih aku mengasihi tugas akhir karena ternyata salah satu dari dosen pengujiku baru bisa ditemui jauh-jauh hari dari batas yang ditentukan. 

ini benar-benar ujian kesabaran. 

Baik, saya harus gigih memperjuangkan masa depan ini, yakni menyelesaikan tugas karena semua tinggal selangkah, yakni revisi Skripsi dengan salah satu dosen penguji. adapun dua dosen yang lain alhamdulillah sudah fiks. 

Senin besok saya baru bisa menemui dosen penguji tersebut, yah.. semoga semua diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua bisa terselesaikan tepat pada waktunya dan saya bisa mengikuti wisuda dengan hati yang longgar tanpa beban tanggungan akademik yang menggelayut dalam pikir dan pundak.

Bismillah..
Doakan ya kawans... ^_^